Perang tagar yang sudah dimulai sejak munculnya #2019gantipresiden adalah bentuk titik balik dan krisis yang sedang dialami Presiden Joko Widodo.
Dimana, perang tagar di media sosial baik yang dimulai atau diikuti pendukung Jokowi merupakan tanda Jokowi sudah tidak lagi termitoskan dan dikultuskan.
"Semua sudah seperti nasi goreng di belanga yang tak bisa dipersedap oleh manuever pencitraan karena resep sudah digunakan, bahkan api kompor sudah dimatikan sebagai isyarat memang nasi goreng sudah jadi," kata pengamat politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Shohibul Anshor kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (16/2).
Menurut Shohibul, baik #uninstalljokowi atau #shutdownjokowi yang dua hari ini menjadi trending topic adalah bentuk pendapat dari warga dimana pendapat bernada itu sulit ditemukan di media arus utama.
"Media mainstream silakan saja bekerja berkepemihakan, namun titik balik representasi makin menunjukkan makin banyaknya orang yang berani berkata tak puas dan tak tersahuti oleh kebijakan hingga bersikap melawan secara diam-diam," demikian Shohibul. [hta]
DIBERITAKAN: RMOL.CO | SABTU, 16 FEBRUARI 2019 | 18:40:00 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF
Dimana, perang tagar di media sosial baik yang dimulai atau diikuti pendukung Jokowi merupakan tanda Jokowi sudah tidak lagi termitoskan dan dikultuskan.
"Semua sudah seperti nasi goreng di belanga yang tak bisa dipersedap oleh manuever pencitraan karena resep sudah digunakan, bahkan api kompor sudah dimatikan sebagai isyarat memang nasi goreng sudah jadi," kata pengamat politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Shohibul Anshor kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (16/2).
Menurut Shohibul, baik #uninstalljokowi atau #shutdownjokowi yang dua hari ini menjadi trending topic adalah bentuk pendapat dari warga dimana pendapat bernada itu sulit ditemukan di media arus utama.
"Media mainstream silakan saja bekerja berkepemihakan, namun titik balik representasi makin menunjukkan makin banyaknya orang yang berani berkata tak puas dan tak tersahuti oleh kebijakan hingga bersikap melawan secara diam-diam," demikian Shohibul. [hta]
DIBERITAKAN: RMOL.CO | SABTU, 16 FEBRUARI 2019 | 18:40:00 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF
Komentar
Posting Komentar